Camat Kuantan Hilir Hadiri Doa Padang Banjar Nan Tigo Desa Nan Ompek

admin
0

KUANSING -  Camat Kuantan Hilir Edison Tuindra, S.Pd., M.Si, hadiri Doa Padang sekaligus Turun Benih Padi Desa Banjar Nan Tigo Desa Nan Ompek ( Kepala Pulau, Kampung Medan, Kampung Tengah, Pulau Madinah ) pada musim tanam tahun 2025. Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Kamis (10/04/2025).




Sebagian daerah di kabupaten kuantan singiging mempunyai banyak tradisi yakni;  Pacu Jalur, Perahu Baganduang, Silek dan tradisi Rayo Puaso Onam, serta Doa Padang masih terjaga dan dipelihara oleh masyarakat dengan baik dan asri.


Doa padang ini merupakan tradisi di masyarakat Kuansing, dilakukan sebelum turun ke sawah dengan tujuan meminta kepada sang pencipta, agar hasil penen bisa melimpah ruah. dan juga merupakan cara untuk meminta kepada Allah SWT agar benih padi yang akan ditanam berhasil sesuai yang diharapkan.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut; Kepala desa banjar nan tigo desa nan ompek, perangkat desa, anggota BPD, tokoh masyarakat, pemangku adat, tokoh agama, tuo banjar, serta camat kuantan hilir.


Dalam sambutannya Edison Tuindra menyampaikan, Dalam cara doa padang ini  bertujuan untuk menjalin hubungan silaturahmi di tengah masyarakat antar desa yang ada dikecamatan kuantan hilir pada umumnya, dan juga meningkatnya hubungan silaturahmi akan mendatangkan rezeki bagi masyarakat," ungkap Edison.


"Saya berharap mudah-mudahan doa Padang ini menjadi momentum dan juga meningkatkan motivasi bagi kelompok tani untuk terus bekerja keras, berupaya, dan berusaha terus meningkatkan produktivitas dan produksi beras di masa mendatang.


"Saya menghimbau kepada para petani agar mengelola usaha taninya sesuai dengan petunjuk yang dianjurkan oleh para penyuluh pertanian, mulai dari penggunaan benih unggul, pengolahan tanah, cara tanam penggunaan pupuk yang berimbang serta pengendalian hama dan penyakit" harapnya.


Lebih lanjut, Camat Kuantan Hilir  mengatakan, "kegiatan sekali dalm setahun ini  juga merupakan wadah untuk merajut kebersamaan kekompakan semangat gotong royong dan yang lebih utama lagi mempererat tali silaturahmi sebagai sebuah tradisi dalam khazanah budaya kita, kegiatan doa padang ini tentunya tidak terlepas dari peran dan fungsi para pemangku adat maka sudah semestinya para pemangku adat bisa berperan guna memberdayakan anak cucu kemenakan dalam melestarikan tradisi tradisi yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita.


"Sebuah kebiasaan atau tradisi tu dibuat dan disepakati oleh nenek moyang kita dahulu tentunya disesuaikan dengan zaman dan kondisi masyarakat pada waktu itu, dan kita sekarang mewarisi tradisi itu tentunya juga harus disesuaikan dengan kondisi dan zaman saat ini artinya modifikasi dan pembaharuan terhadap sebuah tradisi adalah sebuah keniscayaan dan diperlukan sepanjang tidak mengurangi nilai-nilai positif dari tradisi itu sendiri, dan semoga pada musim tanam tahun ini hasilnya melimpah," jelas Edison Tuindra.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)